Laman

Jumat, 24 September 2010

Daun Besar

Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun
yang tumbuh bersama. Di antara daun-daun
tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar
dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena
kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi
daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari
yang terik, dan bahaya lainnya.

Suatu ketika datanglah musim kemarau yang
panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu
karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar
yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia
berusaha melindungi daun-daun lainnya dari
matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2
sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi.

Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai
pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek
sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia
mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun
lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia
tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak
kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-
temannya, “Teman-teman aku tidak lagi
mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku
akan gugur, selamat tinggal ”. Setelah berkata
demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah.

Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di
pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka
sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah
berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat
bertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di
pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan.
Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan
akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba
dirasakan adanya air dan makanan dari tanah.

Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu.
Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya.
Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah
membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan
bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan
dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu
berhasil bertahan sampai musim hujan datang.

Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal
karena telah melupakan daun besar itu. Padahal
sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi
pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Janganlah menilai seseorang dengan penampilan
dan kekuatannya.

Janganlah pula dinilai seseorang hanya dari kata-
katanya, tapi nilailah seseorang dari apa yang telah
diperbuatnya. Nilai seseorang tergantung dari apa
yang telah dia berikan bagi hidup dan kehidupan
serta kepada sesama.

R.OOK budi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar